View dalam arsitektur
adalah arah pandang/pandangan yang dapat dilihat dari tapak menuju ke luar tapak.
View cukup berpengaruh di dalam bangunan maupun di luar bangunan. View bangunan secara
umum lebih ditunjukkan untuk menempatkan posisi bangunan yang sesuai dengan
potensi-potensi positif dan menghindari hal-hal negatif di dalam maupun di luar
lingkungannya.
Pandangan terhadap
bangunan dapat dilihat secara 2 dimensi maupun 3 dimensi. Pengamat dapat
mengamati view itu tersendiri dari posisi dan arah obyek suatu bangunan dengan berbagai
jarak dan sudut pandang tertentu. Untuk arah pandang sendiri
(view) tidak tergantung pada suatu patokan yang pasti. Bisa jadi tampak sebuah
bangunan sesuai dengan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, tampak
selatan dan tampak barat) atau sesuai view tertentu seperti tampak dari danau,
tampak dari jalan raya, dsb. Sesuai keinginan dari sang owner terhadap bangunan
yang akan dirancang oleh sang arsitek.
Pemilihan view yang
sangat bervariasi, dapat menciptakan ketertarikan pengunjung yang berbeda-beda
pula pada setiap bangunan. Maka dari itu, pemilihan lokasi site sangat
berpengaruh terhadap view yang nantinya akan dinikmati. Pemilihan lokasi site
yang tepat dapat memberikan arah pandangan (view) yang menarik, seperti : view
ke arah gunung, view ke arah danau, view ke arah laut, view ke arah air terjun atau
pemandangan alam dan sebagainya. Dengan
diperolehnya view yang menarik maka akan banyak pula rasa ketertarikan
seseorang untuk berkunjung atau memiliki bangunan tersebut. Contohnya, seperti
bangunan hotel dan apartemen. Bangunan tersebut sangat memerlukan view yang
menarik agar dapat membuat para pengunjung atau penghuni tertarik untuk
menempati/menyewa bangunan tersebut.
View atau sebuah
pandangan tidak hanya menuju ke arah tapak (view to site). Akan tetapi, view
dari tapak (view from site) juga mempengaruhi karakteristik atau ciri khas dari
sebuah bangunan / lokasi. Contohnya, cottage yang berada di pantai dan di
pegunungan mempunyai visualisasi bentuk yang berbeda. Akan terlihat pada suatu
cottage yang berada di pantai memiliki banyak bukaan yang mempengaruhi
pandangan kepada bangunan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, cottage yang
berada di pegunungan memiliki sedikit bukaan dan berpengaruh kepada bentuk dan
visualisasi bangunan tersebut.
View juga dapat dipengaruhi
dari kondisi iklim dan cuaca suatu daerah. Pada bangunan tropis dan sub tropis sudah
memiliki perbedaan view dalam pendesainan. View pada daerah tropis seperti di Indonesia,
pada dasarnya lebih ditujukkan untuk mendapatkan posisi yang baik terhadap arah
edar matahari. Dari contoh-contoh study kasus bangunan tropis di Indonesia pada
saat ini, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri view pada bangunan tropis adalah :
a. Menghadap
pada arah utara dan selatan, diusahakan agar sinar matahari dapat memasuki
ruangan dari pagi hingga sore.
b. Ruangan
yang berfungsi publik atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang mendapatkan
cahaya matahari langsung, dengan diberi suatu sistem pelindung yang menambah
kenyamanan manusia.
View berkaitan erat dengan orientasi. Dengan pemilihan orientasi yang
tepat dan pengolahan dari bentuk bangunan didalamnya maka akan menghadirkan
view yang menarik. Dan tentunya akan mendukung tampilan dari bangunan itu sendiri.
Penggunaan material
pada bangunan juga dapat mempengaruhi kita dalam melihat view dari dalam
bangunan. Contohnya saja, mempergunakan material kaca. Material kaca dapat memberikan
arah pandangan (view) yang menarik di luar bangunan.Material kaca merupakan
pemilihan yang tepat karena mampu memenuhi keinginan kita untuk dapat menikmati
view luar bangunan dari dalam bangunan tersebut.
Tampilan pada suatu
bangunan juga sangat perlu diperhatikan dan didesain sebaik mungkin. Seperti
kebanyakan rumah, banyak menggunakan fasade yang berada di bagian depan sebagai
point of view atau fokus pandangan utama. Element-element pada suatu bangunan
dapat dijadikan sebagai point of view. Bagian-bagian yang dijadikan point of
view memiliki tampilan yang sangat
istinewa. Seperti, atap bangunan yang berada di atas dibuat berbeda dan
semenarik mungkin dari bangunan-bangunan disekitarnya, akan menjadikan atap
tersebut sebagai point of view dari bangunan itu. Bahkan jika suatu bangunan berada di sekitar
pohon atau tumbuhan lainnya yang mempunyai daya tarik tersendiri dapat
dijadikan point of view atau fokus pada pandangan utama pada tempat tumbuhnya
tanaman tersebut. Disertai dengan lingkungan yang di tata dengan menggunakan
teknik atau desain yang bagus akan membuat tampilan bangunan menjadi terlihat
semakin menarik. Selain atap peletakkan ornamentasi dan pemilihan warna serta
pemilihan material sangatlah berpengaruh terhadap estetika fasade bangunan,
semisal pemilihan material bangunan pada hunian minimalis, akan mempengaruhi
tampilan fasade sesuai bahan yang di pilih, lain halnya pada
perumahan-perumahan elit yang memiliki estetika yang sangatlah lebih, juga
terpengaruh oleh pemilihan bahan yang berkualitas lebih.