KAJIAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
Tipologi
Tipologi
berasal dari dua suku kata yaitu Tipo yang berarti pengelompokan dan
Logos yang mempunyai arti ilmu atau bidang keilmuan. Jadi tipologi
adalah ilmu yang mempelajari pengelompokan suatu benda dan makhluk secara umum. Berikut ini
adalah beberapa pengertian tipologi :
a. Tipologi (dalam Arsitektur
dan Perancangan Kota)
Tipologi adalah klasifikasi (biasanya berupa
klasikasi fisik suatu bangunan) karakteristik umum ditemukan pada bangunan dan
tempat-tempat perkotaan, menurut hubungan mereka dengan kategori yang berbeda,
seperti intensitas pembangunan (dari alam atau pedesaan ke perkotaan) derajat,
formalitas, dan sekolah pemikiran (misalnya, modernis atau tradisional). Karakteristik individu tersebut membentuk suatu pola. Kemudian pola
tersebut berhubungan dengan elemen-elemen secara hirarkis di skala fisik (dari
detail kecil untuk sistem yang besar).
b. Tipologi secara Harfiah
Tipologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang tipe.
Tipologi arsitektur atau dalam hal ini tipologi bangunan erat kaitannya dengan
suatu penelusuran elemen-elemen pembentuk suatu sistem objek bangunan atau
arsitektural. Elemen-elemen tersebut merupakan organisme arsitektural terkecil
yang berkaitan untuk mengidentifikasi tipologi dan untuk membentuk suatu
sistem, elemen-elemen tersebut mengalami suatu proyek komposisi, baik
penggabungan, pengurangan, stilirisasi bentuk dan sebagainya.
c. Tipologi / Theologi ( Agama )
Tipologi adalah pengelompokkan pada kitab-kitab suci.
d. Tipologi (Biologi)
Tipologi adalah pengelompok/pembagian tipe-tipe atau jenis-jenis makhluk hidup
secara fisik.
e. Menurut Budi A. Sukada
Tipologi adalah sebuah pengklasifikasian sebuah
tipe berdasarkan atas penelusuran terhadap asal usul terbentuknya objek-objek terhadap
arsitektural yang terdiri dari 3 tahap.proses penelusuran terhadap asal
usul objek arsitektur.
f. Tipologi Menurut Bahasa
Yunani
Tipologi atau typology, kadang ditulis dengan typologi dari
kata Yunani, “τυπος – tupos” (kadang ditrasliterasikan “typos” kata dari kata Inggris “type”
berasal) dan “λογος – logos”.Istilah tipologi atau typology dalam kekristenan adalah studi
tentang tipe-tipe atau prafigur dalam Kitab Suci. Yaitu suatu penelaahan
Perjanjian Lama yang cermat menyatakan unsur-unsur (disebut “tipe” atau
“lambang”, Yunani, “τυπος – tupos”) yang digenapi di dalam kedatangan Mesias (yang merupakan “antitype“-nya);
Tipologi adalah studi tentang peristiwa pada perjanjian Lama yang mempunyai arti
rohani, dengan kata lain, terdapat persesuaian di antara berbagai oknum,
peristiwa, atau hal dalam Perjanjian Lama dan Yesus Kristus dalam Perjanjian
Baru.
g. Menurut Eccles des Beaux Arts
Salah satu dari 3 definisi tipologinya dijelaskan
bahwa Definisi yang digunakan oleh ahli teori arsitektur dan arsitek Itali dan
Perancis selama 2 dasawarsa, memperlakukan tipologi sebagai totalitas
kekhususan yang menggambarkan saat diciptakannya karya arsitektural oleh suatu
masyarakat atau suatu kelas sosial.
h.
Menurut KBBI
Tipologi adalah
ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut sifat masing-masing.
1.1. Tipologi Arsitektur
Tipologi arsitektur adalah kegiatan yang
berhubungan dengan klasifikasi atau pengelompokan karya arsitektural dengan
kesamaan ciri-ciri atau totalitas kekhususan yang diciptakan oleh suatu
masyarakat atau kelas sosial yang terikat dengan ke-permanen-an dari
karakteristik yang tetap atau konstan. Kesamaan ciri-ciri tersebut antara lain
kesamaan bentuk dasar,sifat dasar objek kesamaan fungsi objek kesamaan
asal-usul sejarah/ tema tunggal dalam suatu periode atau masa yang terikat oleh
ke-permanen-an dari karakteristik yang tetap/ konstan.
1.2. Tipologi Bangunan
Pengertian Tipologi Bangunan menurut Anthony Vidler Tipologi bangunan
adalah sebuah studi/ penyelidikan tentang penggabungan elemen-elemen yang
memungkinkan untuk mencapai/ mendapatkan klasifikasi organisme arsitektur
melalui tipe-tipe. Klasifikasi mengindikasikan suatu perbuatan meringkas/
mengikhtiarkan, yaitu mengatur penanaman yang berbeda, yang masing-masing dapat
diidentifikasikan, dan menyusun dalam kelas-kelas untuk mengidentifikasikan
data umumnya dan memungkinkan membuat perbandingan-perbandingan pada
kasus-kasus khusus. Klasifikasi tidak memperhatikan suatu tema pada suatu saat
tertentu (rumah, kuil, dsb.) melainkan berurusan dengan contoh-contoh konkrit
dari suatu tema tunggal dalam suatu periode atau masa yang terikat oleh
kepermanenan dari karakteristik yang tetap/ konstan.
1.3.
Bangunan
Bangunan adalah suatu bentukan yang mempunyai massa, volume dan di dalamnya
terdapat ruang – ruang yang sesuai dengan kegiatan serta fungsi di dalamnya.
Beberapa pengertian dari sebuah bangunan, adalah sebagai berikut :
● Jerman Residential.
Yang disebut rumah / rumah, meskipun bangunan yang
berisi sejumlah besar unit hunian tersendiri sering disebut gedung apartemen /
blok untuk membedakan mereka dari rumah lebih ‘individu’.
● Oxford University Press.
Bangunan adalah tempat berlindung dari cuaca dan
sebagai ruang kehidupan secara umum, untuk memberikan privasi, untuk menyimpan
barang dan nyaman hidup dan bekerja, sebagai tempat penampungan merupakan
divisi fisik habitat manusia (tempat kenyamanan dan keamanan) dan bagian luar
(tempat yang pada waktu yang mungkin berlaku kasar dan berbahaya).
● Definisi dalam berbagai hal :
§ Sebagai Teknik Sipil struktur seperti rumah, pusat ibadah, dll
Pabrik yang memiliki pondasi, dinding, atap yang melindungi manusia dan mereka sifat dari
efek keras langsung dari cuaca seperti hujan, angin, matahari dll.
§ Tindakan membangun,
mendirikan, atau mendirikan.
§ Seni membangun
bangunan-bangunan, atau praktek arsitektur sipil.
§ Apa yang dibangun; kain atau
bangunan dibangun, sebagai rumah, sebuah gereja, benteng, arena / stadion,
dll.
§ Kegiatan komersial yang terlibat dalam membangun gedung-gedung;
“bisnis utama mereka adalah rumah”; “pekerja dalam perdagangan bangunan.
§ Sebuah struktur konstruksi yang memiliki atap dan dinding dan berdiri
kurang lebih permanen di satu tempat, “ada sebuah bangunan tiga lantai di sudut jalan”, “itu
adalah sebuah bangunan megah.
1.4. Analisa Tipologi
Tipologi dapat
digunakan sebagai salah satu metode dalam mendefinisikan atau
mengklasifikasikan objek arsitektural. Tipologi dapat mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu objek dan analisa perubahan
tersebut menyangkut bentuk dasar objek atau elemen dasar, sifat dasar, fungsi
objek serta proses transformasi bentuknya.
Menurut Rafael Moneo, analisa tipologi dibagi menjadi 3 fase yaitu:
a.
Menganalisa tipologi dengan
cara menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu komposisi; atau
dengan kata lain mengetahui asal-usul atau kejadian suatu objek arsitektural.
b.
Menganalisa tipologi dengan
cara mengetahui fungsi suatu objek.
c.
Menganalisa tipologi dengan
cara mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian bangun dasar
serta sifat dasarnya.
2.
Pengertian
Arsitektur
Arsitektur adalah ilmu seni dalam merancang dan
mendirikan bangunan sebuah bangunan (wikipedia & Site Reference of UK).
Akan tetapi penggunaan kata arsitektur tidak hanya digunakan dalam bidang
estetika sebuah bangunan saja. Akan tetapi juga digunakan pada bidang,ekonomi, kesehatan, olahraga dan sebagainya.
Beberapa pengertian arsitektur menurut para ahli:
a.
Berdasarkan kamus
Kata arsitektur
(architecture ), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut asal
kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan techton = adalah karya
kepala tukang. Arsitektur dapat pula diartikan tukang, maka architecture
sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung
keindahan.
b.
Berdasarkan anggaran dasar Ikatan Arsitektur
Indonesia
Arsitektur didefinisikan sebagai wujud
hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam
menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia.
c.
Berdasarkan wikipedia
Arsitektur adalah
aktivitas desain dan membangun sebuah gedung serta struktur fisik
lainnya, yang memiliki tujuan utama untuk menyediakan tempat berteduh bagi
kepentingan sosial. Dalam definisi yang lebih luas, arsitektur juga
meliputi desain dari keseluruhan lingkungan bangunan, dari level makro,
yaitu bagaimana bangunan dapat bersatu dengan bentang di sekitarnya sampai
dengan tingkat mikro dari arsitektur atau detil konstruksi, misal:
furnitur.
d.
Stephen Glasser
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang struktur bangunan huni dengan
estetika dan bentuk koheren.
e.
Britannica Concise Encyclopedia
Arsitektur adalah seni dan teknik merancang bangunan yang dibedakan
dari keterampilan yang berhubungan dengan konstruksi, menekan hubungan antara
ruang dengan kegiatan di dalamnya serta lingkungan, irama visual dari elemen
struktur, yang bertentangan dengan desain sistem struktur sendiri (lihat teknik
sipil). Kesesuaian, keunikan, respon sensitif dan inovatif untuk kebutuhan
fungsional, dan rasa sekitarnya tempat dalam konteks fisik dan sosial
membedakan lingkungan binaan sebagai perwakilan arsitektur budaya.
f.
Britannica Concise Encyclopedia
Arsitektur adalah seni dan teknik merancang bangunan yang dibedakan
dari keterampilan yang berhubungan dengan konstruksi, menekan hubungan antara
ruang dengan kegiatan di dalamnya serta lingkungan, irama visual dari elemen
struktur, yang bertentangan dengan desain sistem struktur sendiri (lihat teknik sipil). Kesesuaian,
keunikan, respon sensitif dan inovatif untuk kebutuhan fungsional, dan rasa
sekitarnya tempat dalam konteks fisik dan sosial membedakan lingkungan binaan
sebagai perwakilan arsitektur budaya.
g.
Real Estate Barron’s Dictionary
Arsitektur adalah cara di mana sebuah bangunan yang dibangun,
termasuk tata letak, Lantai Rencana gaya dan penampilan, bahan yang digunakan,
dan teknologi bangunan yang digunakan.
h.
McGraw-Hill Grammer of Arschitecture &
Contraction
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang dan membangun struktur,
masyarakat, atau daerah terbuka, sesuai dengan kriteria estetika dan
fungsional. 2. Struktur dibangun sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
i.
Colombia Encyclopedia.
Arsitektur adalah seni bangunan di mana kebutuhan manusia dan
bahan-bahan bangunan terkait sehingga untuk melengkapi penggunaan praktis serta
solusi estetika, sehingga berbeda dari utilitas murni rekayasa konstruksi,
abstrak dan nonrepresentational dan melibatkan manipulasi hubungan ruang,
volume, pesawat, massa, dan void.
2.
2.1. Sejarah Arsitektur
Arsitektur lahir dari
dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif,
keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah
dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih
maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik-praktik,
arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba,
improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek
saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Bersamaan dengan
penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta teknologi,
seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika. Kemudian bermunculanlah
"arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya
dan berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada
contoh-contoh historis. Pada abad ke-19, Ecole des Beaux Arts di Prancis melatih
calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa
menekankan konteksnya.
Bersamaan dengan meningkatnya
kompleksitas bangunan, arsitektur menjadi lebih
multi-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan
sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan profesi arsitek
sekarang ini. Namun demikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam
perancangan bangunan yang bermakna simbol
budaya. Contohnya, sebuah museum senirupa menjadi lahan eksperimentasi gaya dekonstruktivis sekarang ini, namun esok
hari mungkin sesuatu yang lain.
2.2.
Jenis-jenis Arsitektur
a.
Arsitektur Kuno
b.
Arsitektur
Post Modern
Post modern bila diartikan
secara hafiah kata – katanya terdiri atas “ post “ yang artinya masa sesudah
dan “ Modern “ yang artinya Era Modern maka dapat disimpulkan bahwa post modern
adalah masa sesudah era modern (era diatas tahun 1960 an).
Arsitektur Post Modern
adalah arsitektur yang berkembang setelah era Arsitektur Modern dimana aliran
Arsitektur yang baru ini mempunyai tujuan menolak, menyempurnakan, dan
mengkoreksi terhadap kesalahan yang telah terjadi pada Arsitektur Modern dimasa
sebelumnya.
·
Arsitektur Nusantara
Lingkungan kemasyarakatan dimana arsitektur itu berada selalu
menguatkan keberadaan arsitektur itu sendiri, dimana aspek-aspek yang ada dalam
suatu lingkungan menjadi pendukung utama suatu eksistensi nilai atau bentukan
dari Arsitektur Nusantara.
Suatu eksistensi Arsitektur Nusantara dalam suatu lingkungan sering
kali dipengaruhi oleh aspek-aspek di bawah ini, diantaranya adalah :
§ Budaya dan tradisi (adat istiadat )
§ Agama
§ Kondisi alam
§ Tingkat ekonomi
§ Tingkat pendidikan
c.
Arsitektur
Modern
§
Adalah hasil pemikiran baru
mengenai pandangan hidup yang lebih “manusiawi” yang ditrapkan pada bangunan.
§
Adalah totalitas daya, upaya
dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam pemikiran modern yang
dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, progresip, hebat
dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
§
Adalah arsitektur yang ilmiah
sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik & estetik
yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
Perbandingan
Antara Arsitektur Modern, Purna Modern, Dan Pasca Modern
Arsitektur Modern
|
Arsitektur Purna Modern
|
Arsitektur Pasca Modern
|
Universal
|
Kontekstual
|
Regional, historical
|
Funsional
|
Multi Fungsional
|
Multi Fungsional
|
Wadah kegiatan
|
Teks
|
Teks
|
Produk, solusi
|
Bahasa
|
Bahasa
|
Fungsi ke betuk
|
Bentuk ke fungsi
|
Bentuk ke fungsi
|
Simpliciti
|
Exremcity
|
Kompleksitas
|
Singel – coding
|
-
|
Double - coding
|
Platonic – geometri
|
Geometri Dekontruktive
|
Figurative Geometri
|
Tidak ada simbol
|
Tidak ada simbol
|
Simbolic
|
Space = volume = form
|
Space = room
|
Space = room
|
Less is more
|
Deconstructed is more
|
Less is bore
|
Repetitive form
|
Free form
|
Symbolic form
|
Rational
|
Ide-ide lain kebetuk perwujudan yang
ekstrim
|
Kombinasi
|
3.
Pengertian Rumah
Rumah bukan sekedar wujud
fisik semata, namun juga merupakan produk budaya yang bentuk dan layoutnya
biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilai
budaya, ketertarikan, adanya pilihan-pilihan (Rapoport., Qtd. in. Mazumdar, 1997)
yang mengilhami sebuah tempat tinggal dengan arti simbolik (Rapoport; Lawrence;
Low, Qtd. in. Mazumdar dan Mazumdar, 1997).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi rumah :
a.
Coirul Amin
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal atau
bangunan pada umumnya
b.
Alfrida L. Membala
Rumah adalah tempat
berlindung dari hujan. Rumah adalah tempat berlindung dari terik matahari.
Rumah adalah tempat istirahat. Rumah adalah tempat keluarga, berkumpul bersama,
bercerita, makan, dan berdoa bersama.
c.
Lilly T. Erwin
Rumah adalah bangunan
yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga
merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang
menadi rutinitas sehari-hari.
d.
Muhammad Khoirudin
Rumah adalah kebutuhan
pokok manusia.
e.
Anonim
Rumah adalah suatu tempat
untuk beristirahat dan untuk memperbaiki jiwa dan tubuh.
f.
Mona Sintia, SP
Rumah merupakan jantung
kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian , sumber inspirasi,
dan sumber energi bagi pemiliknya.
g.
Andie Wicaksono
Rumah merupakan tempat
untuk berteduh atau berlindung dari panas, hujan, dan hawa dingin; tempat untuk
bersitirahat; serta tempat berkumpul anggota keluarga. Itulah sebabnya
memperoleh sebuah rumah harus direncanakan dengan baik.
h.
Diana
Tantiko
Rumah adalah tempat untuk
pulang, tempat seseorang (atau sebuah keluarga) memperoleh ketenangan,
istirahat, dan perlindungan.
i.
Martien de Vletter
Rumah merupakan investasi
yang tidak saja harus dikejar aspek murahnya (ekonomi), tetapi juga investasi
sosial, lingkungan, dan budaya.
3.1.
Rumah Adat
Rumah Adat adalah
merupakan Bangunan rumah yang mencirikan atau khas bangunan suatu daerah di
Indonesia dan melambangkan kebudayaan dan ciri khas masyarakat setempat.
Rumah adat sering disebut dengan ”ruma gorga” atau juga
sering disebut dengan ”ruma bolon”, yaitu : rumah besar yang memiliki
penuh ukiran-ukiran dan makna-makna simbolik. Pada posisi rumah,
terdapat kepercayaan akan : banua ginjang (dunia atas), banua tonga
(dunia tengah/bumi), dan banua toru (dunia bawah/dunia para makhluk halus).
3.2.
Macam – Macam Rumah Adat di Indonesia
·
Rumah Adat
Jawa
Dalam masyarakat Jawa, RUMAH disebut "griya" yang berarti
"GUNUNG AGUNG". Sehingga dapat dilihat bahwa orang Jawa menganggap
dan memperlakukan rumah sebagai –gunung besar- yang menjadi sumber kehidupan.
Rumah Jawa sarat dengan makna yang tersirat di balik perumpamaan
yang didasarkan atas kepercayaan dan persepsi orang Jawa terhadap rumah serta
harapan-harapan kebaikan yang akan didapat setelah menghuni sebuah rumah.
Perumpamaan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk petungan angka-angka patokan perencanaan
dan pembangunan rumah yang dikemas dalam system klasifikasi simbolik Jawa.
o
Orang Jawa dalam lingkungan
budaya yang penuh dengan perlambang (simbol). Segala maksud dan tujuan selalu
diwujudkan dalam bentuk-bentuk perlambang atau perumpamaan.
o
Sistem yang didasarkan pada 2
kategori dikaitkan pada hal-hal yang berlawanan atau saling melengkapi, seperti
Inggil (tinggi) dan andap (rendah), ngajeng (depan) dan wingking (belakang).
Dimana
pembagian-pembaian ruangan dalam rumah Jawa adalah:
o
Griya Wingking (rumah induk=rumah
belakang)
Bangunan ini
merupakan tempat tinggal orang tua dan
anak-anak perempuan serta tempat menyimpan raja-brana
(harta yang berharga). Dalam rumah induk ini terletak krobongan dan petanen yang dianggap sebagai bagian paling sakral
dalam rumah Jawa.
o
Pandapa
Merupakan
bagian rumah yang berlantai rendah. Bagian ini merupakan bangunan terbuka
(tanpa dinding) tempat menerima tamu atau mengadakan pertemuan.
o
Pringgitan
Sebuah tempat
untuk mempergelarkan wyang kulit. Bagian rumah ini merupakan bangunan
penyambung antara pandapa dan griya wingking.
o
Regol
Adalah sebuah gerbang
masuk halaman rumah.
o
Pawon
Berasal dari
kata awu=abu, adalah tempat yang banyak abu, dari api yang digunakan untuk
memasak. Pawon merupakan bangunan tersendiri, terpisah dari griya
wingking.
o
Gandok
Yang mempunyai
arti kata berimpitan. Dimana sebagai "anak rumah" yang beradu
tritisan dengan griya wingking, dan merupakan bangunan hunian untuk anak
laki-laki.
o
Lumbung
Sebagai
bangunan untuk menyimpan persediaan makanan (padi), nama lumbung diambil dari
bentuk tumpukan padi yang disebut nglumbung.
o
Kandang
Berasal dari
kata kaadhang-adhangan, artinya dihadang-hadangi.
Bangunan kandang berwujud palang-palang untuk menghalangi binatang ternak.
o
Gedogan
Berasal dari
kata gegedhugan, berarti yang diandalkan. Gedogan adalah nama khusus untuk
kandang kuda, mengingat bahwa kuda adalah binatang andalan.
o
Masjid
Tempat
sembayang, berupa bangunan dengan atap bentuk
tajug (piramid). Dalam Kawruh Kalang versi Sasrawirjatma hanya
disebutkan adanya griya masjid sebgai
bagian rumah Jawa tanpa dijelaskan
fungsinya.
·
Rumah Adat Bali
Di dalam membangun rumah dan pura-pura orang Bali sudah mempunyai
aturan-aturan tertentu yaitu asta
kasola-kosali dan asta bumi walaupun aturan-aturan ini
bersifat mistis, namun ini merupakan dasar arsitektur yang tertib dan teratur.
Aturan-aturan ini mencakup susunan denah, ukuran, arah/orientasi,
pantangan-pantangan dll.
Dalam Asta Kosali dijelaskan aturan-aturan dalam hal arah, ukuran,
bentuk, maupun desain bangunan. Begitu mendetailnya dokumen kuno mengenai tata
cara membangun ini sampai-sampai cara memilih latar belakang sosial dan
orang-orang yang membangun rumah pun dipapankan di sini.
Pembagian ruang dalam arsitektur Bali juga
tampaknya memperhitungkan aliran energi yang rnasuk ke dalam bangunan. Ini
terlihat dari dinding aling-aling yang seringkali kita temui begitu
masuk ke dalam kompleks bangunan Bali. Dalam buku Balinese Architecture
(Periplus, 1999) yang ditulis oleh Julian Davison dan Bruce Granquist
disebutkan bahwa dalam arsitektur Bali, pembagian area bangunan memakai tubuh
manusia sebagai modelnya. Misalnya dalam kompleks permukiman Bali, tempat
sembahyang dianggap sama dengan posisi kepala, daerah kamar tidur dan tempat
menerima tamu adalah tangannya, dan pekarangan di tengah merupakan pusar,
tempat pediangan adalah organ seksual, sedangkan dapur adalah kakinya.
Tabel Macam-Macam Rumah Adat di
Indonesia
NAMA DAERAH
|
RUMAH ADAT
|
CIRI - CIRI
|
Aceh
|
Rumoh Aceh
|
§
panggung.
§
mempunyai 3
serambi.
|
Sumatera Barat
|
Rumah Gadang
|
§
tonjolan
atap mencuat ke atas.
§
banyaknya
tonjolan 4-7 buah.
|
Riau
|
Selaso Jatuh Kembar
|
§
dilengkapi
dengan balai adat.
§
terdiri
dari ruangan besar untuk tempat tidur, ruangan bersila, anjungan dan dapur.
|
Sumatera Selatan
|
Rumah Limas
|
§
rumah
panggung berjenjang lima.
|
Jawa
|
Joglo
|
§
atap
pendapanya yang menjulang tinggi seperti gunung.
|
Papua
|
Honai
|
§
terdiri
dari 2 lantai.
§
lantai
pertama sebgai tempat tidur.
§
lantai
kedua sebagai tempat bersantai dan tempat makan.
§
Berbentuk
jamur dengan ketinggian 4 meter.
|
Sulawesi Selatan
|
Tongkonan
|
§
rumah panggung dari kayu .
§
kolong di bawah rumah
biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.
§
atap rumahnya dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu
telungkup dengan buritan.
§
terdiri
dari 3 ruangan : ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.
§
depan rumah
tersusun tanduk-tanduk kerbau.
|
Sulawesi Tenggara
|
Malige
|
§
berbentuk
panggung.
§
terdiri
dari 3 lantai.
§
pada kiri
kanan lantai 2, ada ruang tempat penenun kain.
|
Sulawesi Utara
|
Rumah Pewaris
|
§
mempunyai
ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar-kamar.
§
di kanan
kiri rumah terdapat tangga.
§
tangga
sebelah kanan untuk memasuki rumah.
§
tangga
sebelah kiri untuk keluar rumah.
|
Sulawesi Tengah
|
Rumah Tambi
|
§
berbentuk
panggung.
§
atapnya
sekaligus berfungsi sebagai dinding.
§
atap
terbuat dari daun rumbia atau bambu dibagi 2.
|
Kalimantan Tengah
|
Rumah Betang
|
§
panjang
§
bawah
kolong digunakan untuk bertenun dan menumbuk padi.
§
satu
bangunan rumah dihuni kurang lebih 20 keluarga.
|
Kalimantan Selatan
|
Bubungan Tinggi
|
§
rumah
panggung.
§
dibawahnya
untuk menyimpan padi dan sebagainya.
§
terdapat
pelatar.
|
Maluku
|
Bailo
|
§
atapnya
besar dan tinggi.
§
atapnya
dari daun rumbia.
§
dindingnya
dari tangkai rumbia.
|
Betawi
|
Rumah Kebaya
|
§
teras
rumahnya yang luas.
§
pagar
terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk rumah kotak (
dibangun diatas tanah berbetuk kotak).
§
Rumah
Bapang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras
extra luas.
|
|
|
|